Main » 2009»March»16 » Pemerintah Tingkatkan Jumlah Penerima Beasiswa
Pemerintah Tingkatkan Jumlah Penerima Beasiswa
10:46 AM
Pemerintah menaikkan jumlah penerima dan besaran
beasiswa untuk siswa dan mahasiswa dari keluarga miskin hingga lima kali lipat
dibanding tahun sebelumnya. Hal
itu dilakukan dengan tujuan mengurangi pelajar putus sekolah sebagai dampak
krisis global.
"Dana keseluruhan
mencapai Rp 3 triliun," kata Sekjen Departemen Pendidikan Nasional
(Depdiknas), Dodi Nandika, di sela acara Jambore Paskibra (Pasukan Pengibar
Bendera) Atraksi Merah Putih di Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur, Jakarta, akhir
pekan lalu.
Ditambahkan, melalui
pemberian beasiswa itu diharapkan tidak ada lagi siswa miskin yang tidak dapat
melanjutkan sekolah dengan alasan ekonomi. Selain itu, beasiswa itu juga untuk
meringankan beban orangtua di masa sulit seperti ini.
"Pemerintah sudah
memprediksi bahwa tahun 2009 merupakan puncak dari krisis ekonomi yang terjadi
mulai 2008 lalu. Karena itu, pemerintah sejak awal sudah mengalokasikan dana
beasiswa yang cukup besar pada 2009, agar tidak ada siswa putus sekolah,"
ucapnya.
Dodi menjelaskan,
pemberian beasiswa bagi siswa miskin di jenjang pendidikan sekolah dasar
diperbanyak dari 690.000 siswa tahun 2008 menjadi 2,2 juta siswa pada 2009
dengan total anggaran sekitar Rp 748 miliar.
"Karena itu,
diharapkan tahun 2009 ini tidak ada lagi siswa yang putus sekolah. Sebab, pada 2008 lalu sekitar 841.000 siswa SD dari total 28,1 juta murid
SD/MI mengalami putus sekolah," ujarnya.
Besarnya beasiswa bagi
siswa miskin jenjang sekolah dasar Rp 360.000 per siswa setiap tahun. Beasiswa
tersebut dikirimkan lewat pos langsung kepada siswa yang bersangkutan untuk
biaya personal, seperti pembelian baju seragam, alat tulis, buku, dan
transportasi.
Di jenjang SMP, dana
beasiswa bagi siswa miskin dialokasikan untuk sekitar 998.000 siswa. Besarnya
beasiswa Rp 480.000 per anak per bulan dan biaya personal seperti seragam dan
buku tulis.
Selama ini, sekalipun
sejumlah sekolah sudah menggratiskan iuran sekolah, kebutuhan pribadi masih
menjadi masalah bagi anak miskin. Saat ini siswa SMP/MTs yang putus sekolah
diperkirakan mencapai 211.643 siswa.
Selain program beasiswa
untuk mengatasi dampak krisis, pemerintah juga mengalokasikan dana bantuan
operasional sekolah (BOS) SD yang besarannya dinaikkan dari Rp 254.000 per
siswa per tahun menjadi rata-rata per kabupaten Rp 397.000 per siswa per tahun
pada 2009.
"Melalui dana BOS
ini, semua siswa sekolah negeri dari SD hingga SMP tidak lagi dipungut biaya
alias gratis, sebagai bagian dari program wajib belajar sembilan tahun,"
katanya.
Sedangkan dana BOS
SMP/MTs negeri dan swasta pada 2009 ditetapkan untuk di kabupaten Rp 570.000
per siswa per tahun dan untuk di kota sebesar Rp 575.000 per siswa per tahun.
Sebelumnya dana BOS 2008 untuk SMP/ MTs negeri dan swasta hanya Rp 354.000 per
siswa per tahun.
"Ketentuan ini tidak
berlaku bagi sekolah negeri berstandar internasional dan sekolah swasta. Pada
tingkat sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) belum
bisa gratis, tetapi sebagian sekolah itu diberi tambahan dana BOMM (biaya
operasional meningkatkan mutu) agar biaya pendidikan tidak terlalu mahal,"
katanya.
Untuk tingkat SMA/SMK,
ada bantuan dengan menggunakan dana manajemen mutu (BOMM) itu yang besarannya
mencapai Rp 90 ribu sampai Rp 120 ribu per siswa per tahun.
Dodi melanjutkan,
sesuai dengan surat Mendiknas Bambang Sudibyo Nomor 186/ MPN/KU/2008 tertanggal
2 Desember 2009 tentang BOS tahun anggaran 2009 yang ditujukan kepada para
gubernur, bupati/wali kota seluruh Indonesia disebutkan, Depdiknas telah
menetapkan BOS untuk anggaran 2009 dinaikkan rata-rata 50 persen dari tahun
anggaran 2008. (Suarakarya)
Halo, Universitas Gunadarma sekarang telah membuka pendaftaran mahasiswa baru tahun ajaran 2013-2014. Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi situsnya di http://pendaftaran.gunadarma.ac.id/2013/